Rabu, 10 Agustus 2011

BAB I
PENDAHULUAN
Banyak pengertian psikologi yang dikemukan para ahli yang masing-masing menekankan pada susdut pandangan sendiri-sendiri mana yang dianggap penting. Perbedaan ini mungkin disebabkan metode yang digunakan maupun pendekatan permasalahannya.
Psikologi adalah ilmu yang mempelajari tentang perilaku. Semua perilaku merupakan cerminan jiwa. Jiwa tidak dapat dilihat., tetapi dapat dimanifestasikan dalam perilaku. Meski perilaku merupakan manifestasi atau wujud penampilan dari kondisi kejiwaan, namun tidak berarti bahwa kondisi kejiwaan yang sama akan menghasilkan perilaku yang sama. Sebagai sebuah ilmu, psikologi berupaya mencari kebenaran ilmiah dengan menggunakan pendekatan ilmiah, yaitu pendekatan yang didasarkan pada hasil penelitian yang dilakukan secara sistematits, berdasarkan atas data empiris dan dapat diuji kebenarannya
Berbicara tentang jiwa, terlebih dahulu harus dapat membedakan antara nyawa dan jiwa. Nyawa adalah daya jasmaniah yang keberadaannya bergantung pada hidup jasmani dan menimbulkan perbuatan badaniah (Organik Behavior) yaitu perbuatan yang ditimbulkan oleh proses belajar. Misalnya: insting, refleks, nafsu, dan sebagainya. Jika jasmani mati, maka mati pula nyawanya.
Sedangkan jiwa adalah daya hidup rohaniah yang bersifat abstrak, yang menjadi penggerak dan pengatur bagi seluru perbuatan-perbuatan pribadi (Personal Behavior) dari hewan tingkat tinggi dan manusia. Perbuatan pribadi ialah perbuatan sebagai hasil proses belajar yang dimungkinkan oleh keadaan jasmani, rohaniah, sosial, dan lingkungan.
BAB II
PEMBAHASAN
A.Pengertian Psikologi
Secara etimologis “Psikologi” berasal dari bahasa Yunani: Psyche dan logos. Psyche artinya jiwa dan logos berarti ilmu. Dalam bahasa arab psikologi disebut dengan “Ilmu an Nafsi”. Yang belakangan kemudian dikembangkan menjadi satu ilmu bernama “Nafsiologi”. Dalam Bahasa Indonesia dikenal dengan “Ilmu Jiwa”.
Secara terminologi (menurut istilah pengetahuannya) Psikologi adalah “Ilmu yang mempelajari tentang segala hal yang berhubungan dengan jiwa, hakekatnya, asal usulnya, proses bekerjanya dan akibat-akibat yang ditimbulkannya.
Psikologi dapat diartikan pula dengan “Ilmu yang mempelajari tentang segala hal yang berhubungan dengan jiwa, hakekatnya, asal usulnya, proses bekerjanya dan akibat-akibat yang ditimbulkannya.
Psikologi dapat diartikan pula dengan “Ilmu yang mempelajari prilaku manusia atau tingkah laku manusia”. Setelah Psikologi berkembang luas dan dituntut mempunyai ciri-ciri sebagai suatu disiplin ilmu pengetahuan, maka “Jiwa” dipandang terlalu abstrak. Ilmu pengetahuan menghendaki objeknya bisa diamati, dan dicatat dan diukur. Dan ternyata perilaku dianggap lebih mudah diamati, dicatat dan diukur. Meskipun demikian, arti perilaku ini diperluas tidak hanya mencakup perilaku “kasat mata” seperti : makan, membunuh, menangis dan lain-lain, tetapi juga mencakup perilaku “tidak kasat mata” seperti : fantasi, motivasi, contoh (mengapa membunuh?), atau proses yang terjadi pada waktu seseorang tidak bergerak (tidur) dan lain-lain. “Prilaku” mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
1.Perilaku itu sendiri kasat mata, tetapi penyebabnya mungkin tidak dapat diamati langsung.
2.Prilaku mengenal berbagai tingkatan. Ada prilaku sederhana dan Stereotip seperti prilaku binatang satu sel, ada juga prilaku yang kompleks seperti dalam prilaku sosial manusia. Ada prilaku yang sederhana seperti refleks, tetapi ada juga yang melibatkan proses-proses mental-fisiologis yang lebih tinggi.
3.Prilaku bervariasi menurut jenis-jenis tertentu yang bisa diklasifikasikan. Salah satu klasifikasi yang umum dikenal adalah: Kognitif, afektif dan psikomotorik, masing-masing merujuk pada yang sifatnya rasional, emosional, dan gerakan-gerakan fisik dalam berprilaku.
4.Prilaku bisa disadari dan tidak disadari. Walau sebagian besar perilaku sehari-hari kita sadari, tetapi kadang-kadang kita ternyata pada diri sendiri mengapa kita berprilaku seperti itu.

B.Sejarah Singkat Psikologi
Psikologi berkembang diawali dalam bidang filsafat yang dikenal sebagai induk dari berbagai ilmu. Dua Filsuf ynani kuno yang sudah mempelajari siskologi adalah Plato dan Aristoteles. Plato memandang aspek psikis manusia (Yang disebutnya sebagai jiwa) bersifat immaterial, karena sebelum masuk kedalam tubuh manusia sudah ada terlebih dahulu dalam alam para sensoris. Menurut Aristoteles, jiwa adalah jumlah dari daya hidup dengan proses-prosesnya, yaitu keseluruhan prinsip vital dari suata organisme. Fungsi jiwa ini terbagi dua yaitu kemampuan untuk mengenal dankemampuan untuk berkehendak.
Kemudian psikologi berkembang sebagai ilmu yang berdiri sendiri pada tahun 1874. Tokoh pendiri psikologi sebagai ilmu yang berdiri sendiri adalah Wilhelm Wundt (1832-1920). Dalam dunia islam juga terjadi upaya pengembangan psiokolgi berdasarkan pendekatan islam, yang penting bagi pengembangan khazanah keilmuan dalam dunia islam. Tokoh-tokoh filsafat islam yang pernah mempelajari dan membahas tentang psikologi adalah Al-Kindi, Ibnu Sina, Ibnu Majah, Suhrawardi Al-Magful dan Nasir Al-Din Tusi.
C. Ruang Lingkup Psikologi
Ditinjau dari ruang lingkupnya, psikologi digolongkan ke dalam dua bagian, yaitu :
1.Psikologi Umum
Psikologi umum adalah psikologi yang menyelidiki dan mempelajari perilaku manusia pada umumnya yang dewasa, normal dan beradab.
2.Psikologi Khusus
Psikologi khusus adalah psikologi yang menyelidiki dan mempelajari segi-segi kekhususan dari perilaku manusia. Psikologi khusus ini bermacam-macam, antara lain psikologi perkembangan, psikologi pendidikan, psikologi sosial, psikologi kepribadian, psikologi industri, psikopatologi. Dalam bidang pendidikan juga berkembang psikologi belajar, psikologi mengajar, psikologi inteligensi, psikologi motivasi dan sebagainya.

D. Perkembangan Psikologi
Perkembangan adalah perubahan yang bersifat kualitatif baik pada aspek fisik maupun psikis sebagai pengaruh dari proses pertumbuhan dan belajar. Perkembangan individu berlangsung sepanjang hayat, dimulai sjak masa pertemuan sel ayah dengan ibu dan berakhir pada saat kematiannya. Perkembangan individu ini dinamis, perubahannya kadang-kadang lambat tetapi bisa juga cepat. Perkembangan tiap individu juga tidak selalu sama, individu yang satu berbeda dengan individu yang lainnya. Beberapa kecendrungan yang merupakan prinsip perkembangan, antara lain:
a.Perkembangan berlangsung seumur hidup dan meliputi seluruh aspek.
b.Setiapindividu memiliki kecepatan dan kualitas perkembangan yang berbeda.
c.Perkembangan secara relative beraturan,mengikuti pola-pola tertentu.
d.Perkembangan berlangsung secara berangsur-angsur sedikit demi sedikit.
e.Secara normal perkembangan individu mengikuti seluruh Fase, tetapi karena factor-faktor khusus, fase tertentu dilewati dengan cepat atau sangat lambat.
f.Pada saat-saat tertentu dan dalam bidang-bidang tertentu perkembangan pria berbeda dengan wanita.

1.Tahap-Tahap Perkembangan
Dalam Life Span Perspective, kehidupan manusia terbagi dalam tiga masa yaitu: masa prenatal, masa perinatal dan masa post natal. Berdasarkan sifat perkembangan yang terjadi, masa post natal terbagi menjadi: masa progressif (0-25 th), masa statis (25-50 th) dan masa regressif (50 th keatas) Menurut Hurlock (1998), tahap-tahap perkembangan manusia dibagi menjadi: masa orok, masa bayi, masa awal kanak-kanak, masa akhir kanak-kanak, masa puber, masa remaja, masa dewasa, masa usia pertengahan dan masa usia lanjut.
Menurut Santrock (2007), tahap-tahap perkembangan dibagi menjadi: periode kelahiran (mulai konsepsi hingga kelahiran) masa bayi (dari lahir hingga 18-24 bln), masa kanak-kanak awal (2-5/6 th), masa kanak-kanak akhir (6-11 th) dan masa remaja (10-12 th s.d 18-22 th). Aristoteles membagi masa perkembangan ini dibagi tiga tahap, yaitu: masa kanak-kanak (0-7 th), masa anak (7-14 th), masa remaja (14-21 th) setelah itu adalah masa dewasa. Donald B.Helms dan Jeffrey S.Turner memberikan urutan lengkap dari perkembangan individu, yaitu: masa pranatal (sebelumlahir dari masa konsepsi sampai lahir), masa bayi (0-2 th), masa kanak-kanak (2-3/4 th), masa anak kecil (3/4-5/6 th), masa anak (6-12 th), masa remaja (12-19 th), masa dewasa muda (19-30 th), masa dewasa (30-65 th) dan masa usia lanjut (65 th keatas).
2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perkembangan
Sampai awal abad 20, para ahli masih percaya bahwa lingkungan merupakan satu-satunya factor yang mempengaruhi perkembangan. Saat ini para ahli percaya bahwa perkembangan dipengaruhi oleh hereditas dan lingkungan. Pada saat lahir seorang bayi telah membawa semua jenis keterampilan mental dan predisposisi sebagai potensi awal yang sangat dibutuhkan bagiperkembangan selanjutnya.

E. Hubungan Psikologi dengan Disiplin Ilmu Lain
Prilaku manusia tidak hanya dipelajari oleh psikologi, tetapi juga oleh Antropologi, Kedokteran, Sosiologi, manajemen dan beberapa cabang Linguistik. Semua ini dikelompokan kedalam keluarga besar “Ilmu-Ilmu Prilaku” (Behavioral Sciences). Yang membedakan Psikologi dari ilmu-ilmu prilaku lain adalah : bahwa psikologi lebih menaruh perhatian pada prilaku manusia sebagai individu, sedang antropologi, sosiologi dan manajemen lebih pada prilaku manusia sebagai kelompok. Kedokteran memang menaruh perhatian pada prilaku individu, tetapi lebih menekan gejala-gejala fisik dan Psikologi lebih pada gejala-gejala mental.
Di pihak lain, Psikologi juga dipandang sebagai Ilmu Biososial karena baik aspek-aspek sosial perilaku organisme maupun aspek-aspek Fisiologis atau Biologis terjadinya prilaku mendapat perhatian yang sama besarnya.
Sejak awal perkembangannya Psikologi banyak dipengaruhi oleh ilmu-ilmu lain. Telah diakui bahwa psikologi berinduk kepada Filsafat, khususnya filsafat mental. Namun dalam perkembangan selanjutnya ilmu-ilmu (Beta) seperti Fisika, Kimia dan Biologi memberikan andil yang cukup besar baik dalam aspek metodologi maupun topik-topik kajian. Sulit untuk merinci pengaruh tersebut satu persatu. Berikut ini sekedar gambaran umum dari pengaruh ilmu-ilmu lain serta cabang-cabang Psikologi yang lahir dari singgungan tersebut diatas
Dibawah ini adalah pengaruh ilmu-ilmu lain terhadap Psikologi dan cabang-cabang yang ditimbulkannya :
Ilmu-Ilmu Lain Psikologi
Fisika PsikoFisika
Kimia Neurokemis Perilaku
Biologi Psikologi
Matematika Psikologi Kuantitatif
Kedokteran Psikologi Klinis/Psikoterapi
Sosiologi Psikologi Sosial
Antropologi Psikologi Lintas Budaya
Pendagogi Psikologi Pendidikan/ Psikologi Sekolah/ Psikologi Intruksional
BAB II
PENUTUP
KESIMPULAN
Secara etimologis “Psikologi” berasal dari bahasa Yunani: Psyche dan logos. Psyche artinya jiwa dan logos berarti ilmu. Dalam bahasa arab psikologi disebut dengan “Ilmu an Nafsi”. Yang belakangan kemudian dikembangkan menjadi satu ilmu bernama “Nafsiologi”.
Psikologi dapat diartikan pula dengan “Ilmu yang mempelajari prilaku manusiaatau tingkah laku manusia”. Setelah Psikologi berkembang luas dan dituntut mempunyai ciri-ciri sebagai suatu disiplin ilmu pengetahuan, maka “Jiwa” dipandang terlalu abstrak. Ilmu pengetahuan menghendaki objeknya bisa diamati, dan dicatat dan diukur.
Psikologi adalah ilmu yang mempelajari tentang perilaku. Semua perilaku merupakan cerminan jiwa. Jiwa tidak dapat dilihat., tetapi dapat dimanifestasikan dalam perilaku. Meski perilaku merupakan manifestasi atau wujud penampilan dari kondisi kejiwaan, namun tidak berarti bahwa kondisi kejiwaan yang sama akan menghasilkan perilaku yang sama
Prilaku manusia tidak hanya dipelajari oleh psikologi, tetapi juga oleh Antropologi, Kedokteran, Sosiologi, manajemen dan beberapa cabang Linguistik. Semua ini dikelompokan kedalam keluarga besar “Ilmu-Ilmu Prilaku” (Behavioral Sciences). Yang membedakan Psikologi dari ilmu-ilmu prilaku lain adalah : bahwa psikologi lebih menaruh perhatian pada prilaku manusia sebagai individu, sedang antropologi, sosiologi dan manajemen lebih pada prilaku manusia sebagai kelompok. Kedokteran memang menaruh perhatian pada prilaku individu, tetapi lebih menekan gejala-gejala fisik dan Psikologi lebih pada gejala-gejala mental.

DAFATAR PUSTAKA
................H. Ahmad Fauzi, Psikologi Umum, Pustaka Setia., Bandung : 2008 cet IV
...http://sigitwahyu.net Powered by Joomla! Generated: 13 mei, 2011, 07 :52http:
Sarlito Wirawan Sarwono, Berkenalan Dengan Aliran-Aliran Dan Psikologi, Bulan Bintan, Jakarta ,1977
.....................................Jaali, H. 2007. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara